1,800 research outputs found

    Penilaian kualiti persekitaran dalaman (IEQ) bangunan Akademik Institusi Pengajian Tinggi Awam (IPTA) Malaysia dalam konteks pengurusan fasiliti

    Get PDF
    Kualiti Persekitaran Dalaman atau Indoor Environmental Quality (IEQ) merupakan komponen penting dalam konteks bangunan mesra alam yang akan menentukan tahap kualiti penghuni di dalam sesebuah bangunan. Secara purata dianggarkan 80% kehidupan seharian manusia adalah berada di dalam bangunan. Ketidakseimbangan IEQ menyumbang kepada Sindrom Bangunan Sakit (Sick Building Syndrome) sekali gus memberi kesan kepada produktiviti para penghuni juga kepada struktur bangunan. Sehubungan itu, kajian ini dilaksanakan untuk mengenal pasti tahap kesedaran pihak pengurusan harta dan fasiliti di Institusi Pengajian Tinggi Awam (IPTA) terhadap IEQ dalam konteks bangunan akademik. Kajian ini juga bertujuan untuk mengukur tahap IEQ dan tahap kepuasan pengguna dalam bangunan akademik di IPTA. Kajian ini melibatkan bangunan akademik di 20 IPTA di Malaysia. Metodologi kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, kajian saintifik dan juga pendekatan secara kuantitatif. Pendekatan Kualitatif digunakan bagi menilai tahap kesedaran pihak pengurusan harta dan fasiliti IPTA melalui proses temubual yang melibatkan 20 orang responden. Manakala pendekatan kedua adalah melalui kajian saintifik ke atas bangunan akademik yang memfokuskan kepada pengukuran elemen keselesaan terma, keselesaan bunyi, kualiti udara dalaman dan pencahayaan. Hasil pengukuran elemen tersebut dibandingkan dengan piawaian dari Malaysia Standard (MS 1525;2007) dan UNESCO. Bagi setiap IPTA, lima buah bilik kuliah dijadikan sampel dengan tiga kali bacaan setiap hari selama dua hari diperolehi bagi mendapatkan bacaan purata. Seterusnya, melalui pendekatan kuantitatif, data yang diperolehi melalui kaji selidik melibatkan 500 responden dan dianalisis menggunakan perisian Statistical Package for Social Science (SPSS). Hasil kajian menunjukkan kesedaran para pengurus harta dan fasililti di IPTA terhadap IEQ adalah baik tetapi masih ada beberapa kelemahan yang perlu ditambahbaik. Hasil ujian saintifik yang diperolehi menunjukkan bacaan bagi suhu dalaman, hanya UniSZA, UTHM dan UniMAS yang menepati piawaian, manakala bagi pencahayaan, UM, UIAM, UPSI, USM, UniSZA, UTM, UTHM, UTeM, UMS dan UniMAS berada di bawah tahap piawaian ditetapkan. Bagi keamatan bunyi, hanya UM, UPM, UPSI, USM dan UniMAP yang menunjukkan bacaan pada piawaian ditetapkan. Keseluruhannya menunjukkan bacaan berada pada tahap yang sederhana dan masih lagi memerlukan pernambahbaikan. Kajian ini turut mempamerkan bacaan purata bagi setiap elemen IEQ bagi bangunan akademik seluruh IPTA. Penemuan hasil kajian ini dijangka dapat membantu pihak pengurusan harta dan fasiliti IPTA dalam usaha menambahbaik tahap IEQ dalam bangunan akademik di kampus universiti sekaligus dapat meningkatkan tahap pengurusan fasiliti dalam mencapai tahap kelestarian kampus IPTA di Malaysia

    Hukum Responsif: Hukum sebagai Institusi Sosial Melayani Kebutuhan Sosial dalam Masa Transisi

    Get PDF
    The purpose of this paper is to analyze more deeply responsive legal concepts developed by Nonet and Selznick, the differences between the types of responsive law to the type of autonomous laws and law as a social institutions that serve social needs in transition. The results obtained, responsive law types have prominent features, namely: a. The shift in emphasis from rules to principles and objectives; b. The importance of the character of populist either as a law purpose and how to achieve it. The main characteristics of an autonomous law types are: a. The emphasis on the rule of law as a major effort to oversee the formal and informal power. b. Free trial. c. Separation of law from politics. d. The Court can not guarantee but may seek the law is just. The law is a social institution, viewed more than a mere regulatory system and in transition meet social needs

    FAKTOR KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK DITINJAU DARI WAKTU PELAKSANAAN DI PROVINSI ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKPembangunan proyek konstruksi di seluruh daerah terus dikembangkan agar terciptanya fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Jika dilihat fenomena yang terjadi saat ini, masih banyak proyek konstruksi di berbagai daerah mengalami permasalahan, yaitu terjadinya keterlambatan dalam proses pembangunan proyek konstruksi. Keterlambatan proyek hampir terjadi setiap tahun dan ini mengakibatkan kerugian yang besar bagi pengguna jasa dan penyedia jasa baik dari segi finansial maupun waktu. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlambatan pelaksanaan proyek yang ditinjau dari waktu pelaksanaan dan menganalisis hubungan faktor-faktor penyebab keterlambatan Proyek Konstruksi di Aceh. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan teknik kuantitatif dan kualitatif, sedangkan sampel penelitian dengan menggunakan purposive sampling yaitu teknik penentuan dengan pertimbangan yang memenuhi kriteria-kriteria yang mengerti tentang teknik konstruksi dan paham dengan permasalahan yang terjadi. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang bersifat tertutup dengan pengolahan dari setiap jawaban responden menggunakan teknik skala likert. Adapun yang menjadi sampel penelitian sebanyak 36 orang dan 1 orang wawancara. Pengolahan data menggunakan analisis reliabilitas, validitas dan analisis frequency index. Hasil analisis ini diketahui faktor utama sampai terendah penyebab keterlambatan pelaksanaan proyek masing-masing adalah aspek terlambatnya lelang rangking 1 dengan nilai frekuensi indek 95%, aspek waktu pelaksanaan rangking 2 nilai frekunsi indek 91%, dan aspek pelaksanaan terlambat rangking 3 nilai frekunsi indek 90%. Kajian penyebab keterlambatan pelaksanaan proyek ini disarankan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konstruksi agar dapat lebih memperhatikan lagi faktor-faktor yang dapat berpengaruh dalam pelaksanaan pekerjaan proyek agar hal-hal yang tidak diharapkan seperti keterlambatan pelaksanaan proyek dapat mengendalikan keterlambatan proyek secara efektifdan efisienKata kunci: keterlambatan, waktu pelaksanaan, proyek konstruksi

    E-module Based on Blended Learning for Islamic Religious Education Learning

    Get PDF
    Islamic religious education is teaching, guidance, and care for students, who are expected to understand, appreciate, and practice the teachings of Islam and make it a way of life for individuals and society. The Covid-19 pandemic changed the teaching patterns in class, giving birth to distance learning patterns facilitated by digital technology-based online learning media to deliver learning. One of the digital technology-based learning media that can make learning more meaningful is blended learning-based e-modules. This research aimed to develop e-modules based on blended learning that can be used in Islamic Religious Education learning and accessed through devices. The method used in this research was the research and development method with the ADDIE approach, which includes five stages, namely the needs analysis stage, the design stage, the development stage, the implementation stage and the evaluation stage. This e-module is written in a communicative language accompanied by pictures and videos. The e-module contains learning activities following the blended learning syntax. This research was to test the feasibility of the e-module. The validation test assessment was a Likert scale questionnaire with expert respondents (material and media) and trials with teacher and student respondents. The results of this research were blended learning-based e-modules, which were validated and tested. Based on the preliminary research results, the developed e-module was expected to be suitable as a meaningful learning medium for students

    PEMANFAATAN HUTAN MANGROVE TERHADAP PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM DI PULAU WETAR

    Get PDF
    Perubahan iklim akan berdampak besar pada pertumbuhan mangrove. Melindungi hutan mangrove merupakan cara yang efektif untuk mitigasi dan adaptasi krisis iklim, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Pulau Wetar merupakan salah satu lokasi terdapatnya hutan mangrove Indonesia yang masuk ke dalam pulau paling terpencil di Indonesia. Letak geografis Pulau Wetar berada di Laut Banda dan berbatasan dengan Timor Leste. Ada 15 spesies mangrove di sepanjang pantai Pulau Weter. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat banyak jenis hutan mangrove di Pulau Wetar yang melindunginya memiliki banyak manfaat, terutama dalam melawan perubahan iklim. Menjadikan wilayah pesisir lebih tahan terhadap perubahan iklim dan meminimalkan dampak dari bencana alam seperti badai, tsunami, dan gelombang (kemampuan adaptif). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberlanjutan pemanfaatan hutan mangrove Pulau Wetar dalam merespon perubahan iklim. Perubahan iklim dan pembangunan global berdampak pada kelestarian mangrove. Sebagai kawasan dengan hutan mangrove yang luas, konservasi mangrove sangat penting untuk menjadi fokus utama agenda mitigasi perubahan iklim Indonesia

    One hand pass training model in basketball games for 13-15 years

    Get PDF
    This study aims to produce an innovative one-handed passing training model in basketball games for beginners that can provide benefits for basketball coaches to convey these varied training models and can help athletes to understand and achieve the expected training results to play basketball well This research method uses research and development (Research & Development). The time required for this research refers to the research and development of the Borg and Gall development model which takes 4 months. The subjects of this study were adolescent athletes aged 13-15 years, The Hawk Basketball team with a total of 60 basketball athletes

    Pembangunan kerangka strategi dalam penyelesaian harta tanah Al-Mafqud di Malaysia

    Get PDF
    Orang hilang atau istilah dalam bahasa arab dikenali sebagai al-Mafqud merupakan golongan yang tidak pasti keadaan sama ada masih hidup atau telah meninggal dunia. Isu al-Mafqud menjadi perhatian semenjak tragedi MH 370 yang dilaporkan hilang sejak 8 Mac 2014. Namun, isu al-Mafqud ini sebenarnya bukan hanya menimbulkan persoalan dari aspek status sahaja, bahkan turut menimbulkan persoalan mengenai isu pengurusan harta milik al-Mafqud. Hal ini kerana, sepanjang tempoh kehilangan al-mafqud tersebut, hartanya dibekukan. Menurut laporan Jabatan Kehakiman Syariah Malaysia (JKSM), harta tanah al-Mafqud mencecah nilaian berbillion ringgit. Fenomena ini telah menimbulkan pelbagai masalah yang semakin kritikal dan amat sukar untuk diselesaikan di mana boleh menyebabkan kesan buruk kepada masyarakat Islam. Dalam masa yang sama, jika harta itu diuruskan dengan bijak, ia akan memberi kesan yang positif kepada masyarakat, ekonomi dan pendidikan umat Islam. Objektif pertama kajian ini adalah untuk mengenalpasti faktor-faktor yang menyumbang kepada pembekuan harta al-Mafqud di Malaysia. Skop kajian adalah harta tak alih al-Mafqud atau dikenali sebagai harta tanah al-Mafqud. Seterusnya objektif kedua ialah mengkaji kesan dan implikasi terhadap pembekuan harta tanah al-Mafqud. Metodologi kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif sepenuhnnya dengan penggunakan kaedah grounded theory. Seramai 10 responden terlibat dalam kajian menerusi persampelan bertujuan yang terdiri daripada pihak pewaris al-Mafqud dan wakil pihak berwajib. Data yang diperolehi di analisis dengan bantuan perisian Atlas.Ti. Hasil kajian mendapati empat punca utama pembekuan harta tanah al-Mafqud iaitu isu perundangan, kedudukan sosial, sikap, dan kelemahan agensi. Kajian mendapati isu ini telah membawa kesan dan implikasi kepada isu permilikan, pembangunan dan ekonomi, kualiti hidup dan pengurusan harta tanah. Ini jelas menunjukkan kesan pembekuan harta tanah al-Mafqud memberi impak yang besar kepada agama, pewaris dan negara. Manakala objektif ketiga ialah menggariskan cadangan kepada kerangka strategi penyelesaian terhadap harta tanah al-Mafqud di Malaysia. Antaranya kerangka strategi ini ialah aspek Pemerkasaan Perundangan, penubuhan Suruhanjaya, Pembentukan agensi khas dan pendekatan melalui kempen dan pendidikan. Wujudnya cadangan kerangka strategi penyelesaian ini di harap dapat membantu pihak berwajib untuk mengambil tindakan sewajarnya dalam menyelesaikan pembekuan harta tanah al-Mafqud di Malaysia dan boleh dimanfaatkan sebaik mungkin
    • …
    corecore